Perjalanan Makan Pertama Bayi
Anda dapat mulai memberi bayi Anda sayuran ketika mereka
berusia 6 bulan. Sebelum usia ini, ASI atau susu formula biasanya sudah
memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. Memperkenalkan makanan padat
seperti karbohidrat dan protein biasanya tidak sulit, tetapi ketika kita
berbicara tentang sayuran, mungkin ada beberapa kesulitan yang akan dihadapi,
terutama oleh para ibu. Mengapa ini bisa menjadi masalah? Karena beberapa bayi
mungkin tidak terlalu antusias untuk mencoba sayuran baru. Tetapi, jangan
khawatir, ada cara untuk mengatasi tantangan ini dan membantu bayi Anda merasakan
manfaat dari makanan sehat ini.
3 Alasan Kenapa Bayi Tidak Suka Sayuran
Ketakutan bayi terhadap sayuran merupakan hal wajar dan bisa
disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut beberapa alasan mengapa bayi enggan
makan sayuran.
1. Tekstur Makanan
Tekstur sangat penting, tidak hanya bagi bayi tetapi juga
orang dewasa, terutama yang merasa kesulitan menerima makanan dengan tekstur
yang berbeda dari biasanya. Sayuran memiliki rasa dan tekstur unik yang mungkin
terasa asing atau kurang menarik bagi bayi dibandingkan makanan lainnya.
Beberapa sayuran bisa saja memiliki rasa yang sedikit pahit yang mungkin kurang
disukai oleh bayi yang lebih suka rasa manis. Menurut penelitian, bayi yang
sering diberi makanan tertentu, seperti sayuran, saat masih kecil akan lebih
cenderung menyukainya ketika tumbuh dewasa. Tapi, sebaliknya, jika seorang anak
selalu menghindari atau tidak suka sayuran saat kecil, mereka mungkin akan
tetap tidak suka saat mereka dewasa. Namun, jangan khawatir, preferensi bisa
berubah seiring waktu. Tidak semua orang dewasa yang tidak suka sayuran saat
kecil akan tetap merasa begitu saat mereka tumbuh dewasa. Jadi, meskipun bayi
Anda mungkin belum terlalu suka sayuran sekarang, itu bisa berubah ketika
mereka tumbuh dewasa. Ingatlah untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mencoba berbagai jenis sayuran, karena siapa tahu, mungkin suka suatu hari nanti....
2. Berada Dalam Tahap Awal Eksplorasi Sensorik
Hal ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk terbiasa dengan
tekstur makanan yang berbeda. Sayuran biasanya memiliki tekstur yang lebih
serat dan sedikit sulit ditelan dibandingkan dengan makanan berbasis
karbohidrat dan protein. Ini membuat mereka lebih memilih makanan yang lebih
halus. Bayi juga perlu melewati berbagai tahap perkembangan, salah satunya
dikenal sebagai neophobia. Beberapa bayi menunjukkan rasa enggan terhadap
makanan baru dan yang umumnya dibenci adalah sayuran! Selain itu, orangtua perlu
menjadi contoh teladan yang baik bagi bayi karena bayi sangat peka selama tahap
perkembangan. Jika orangtua atau pengasuh menunjukkan penolakan negatif
terhadap makanan tertentu seperti sayuran, bayi mungkin sudah memperhatikannya
dan mengembangkan reaksi serupa.
3. Selera Makan
Bayi dan orang dewasa sama-sama punya selera makan yang
unik. Sering kali ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadi mereka. Misalnya,
jika bayi pernah merasakan makanan yang tidak enak, bisa jadi sulit bagi mereka
untuk menerimanya lagi. Bayi sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya, dan
jika mereka menghubungkan makanan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan
atau stres, itu bisa membentuk perasaan negatif terhadap makanan tersebut.
Menyuruh makan dengan paksa, menggunakan cara-cara yang memaksa, atau
mengaitkan waktu makan dengan pertengkaran atau tekanan, semuanya bisa
menghasilkan hubungan emosional yang buruk dengan makanan tertentu. Ini bisa
membuat anak enggan menghargai atau menerima makanan tersebut di masa depan.
Jadi, sangat penting untuk menjaga suasana makan yang menyenangkan dan positif,
serta menghormati selera dan perasaan bayi Anda agar mereka tumbuh menjadi
pemburu makanan yang lebih berani dan suka mencoba hal baru.
Cara Mendorong Bayi untuk Makan Sayuran
Meskipun ada tantangan ini, ada strategi untuk mendorong
bayi makan lebih banyak sayuran:
Memperkenalkan Secara Perlahan
Memperkenalkan sayuran secara perlahan dan positif ke dalam
pola makan bayi Anda akan membantu mempromosikan kecintaan terhadap sayuran dan
membentuk kebiasaan makan yang sehat. Mulailah dengan menyajikan potongan kecil
sayuran yang dimasak dan dihaluskan bersama makanan yang sudah dikenal bayi
Anda. Tingkatkan jumlah dan variasi sayuran secara bertahap seiring waktu,
memungkinkan anak Anda bereksperimen dengan berbagai rasa dan tekstur.
Bersabarlah dan tekun, karena mungkin diperlukan beberapa percobaan sebelum
bayi Anda mau menerima sayuran baru.
Berkreasi dengan Hidangan
Membuat waktu makan lebih menyenangkan dengan berkreasi
dalam hidangan mungkin menjadi cara yang sangat baik untuk mendorong bayi Anda
makan sayuran. Coba tambahkan sayuran ke berbagai hidangan dan penyajian. Untuk
meningkatkan nilai nutrisi, haluskan sayuran yang dimasak dan campurkan ke
dalam saus, sup, atau kentang tumbuk. Pilihan lain adalah memotong atau
mengiris sayuran dengan halus dan menambahkannya ke omelet, muffin, atau pancake
untuk nutrisi dan warna tambahan. Anda dapat membangkitkan minat bayi Anda
terhadap sayuran dengan membuatnya menarik secara visual dan menambahkannya ke
dalam makanan yang sudah dikenal. Ingatlah untuk bersabar, sediakan berbagai
pilihan, dan terus mencoba hidangan yang berbeda untuk mengetahui apa yang
lebih disukai anak Anda.
Beri Contoh Positif
Contoh positif memainkan peran penting dalam mendorong bayi
mengonsumsi sayuran. Bayi mengamati dan meniru perilaku orang di sekitarnya,
terutama orangtua mereka. Ketika ibu menikmati sayuran dan menyertakannya dalam
makanan mereka sendiri, anak-anak mereka cenderung akan mengikuti ibu mereka.
Cobalah untuk lebih berusaha menikmati sayuran di depan anak Anda sambil
mengekspresikan kesenangan dalam mencicipi sayuran. Luangkan waktu untuk
menggambarkan rasa, tekstur, dan warna sayuran yang Anda makan, karena
penguatan verbal ini akan memicu minat mereka. Ketika anak Anda melihat Anda
makan sayuran, ia lebih mungkin tertarik dan bersedia mencobanya.
Ketekunan dan Pengulangan
Ketika menyangkut membuat bayi makan sayuran, ketekunan dan pengulangan sangat penting. Bayi seringkali memerlukan paparan berulang terhadap hidangan baru sebelum mengembangkan selera terhadapnya. Sebagai seorang ibu, Anda harus sabar dan gigih dalam memberi makan sayuran kepada anak Anda. Jangan putus asa jika mereka awalnya menolak atau tidak tertarik pada sayuran tertentu. Sebagai gantinya, perkenalkan lagi dalam jumlah yang sedikit, siapkan dengan cara yang berbeda, dan pada waktu makan yang berbeda. Pengulangan membantu bayi Anda menjadi akrab dengan rasa dan tekstur sayuran, membuat mereka lebih terbuka untuk makan hidangan baru. Seiring waktu, anak Anda lebih mungkin mengembangkan selera terhadap sayuran dan menerimanya.
Posting Komentar untuk "Kenapa Bayi Tidak Suka Sayuran? Berikut Alasan dan Cara agar Bayi Suka Sayuran"